PWM Kalimantan Selatan - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Kalimantan Selatan
.: Home > Berita > Pemahaman Agama Paling Penting

Homepage

Pemahaman Agama Paling Penting

Sabtu, 06-05-2017
Dibaca: 617

Bagi orangtua yang punya anak remaja atau jenjang SLTA yang sudah bisa mengenal lawan jenis, maka pemahaman agama itu paling penting. Diharapkan pemahaman agama itu bisa memberikan batasan atau rambu kepada anak mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak. "Saya kira pemahaman agama untuk anak usia jenjang SLTA itu paling penting," kata Ketua Majelis Tabligh PW. Muhammadiyah Kalsel.

Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kalsel ini menyatakan anak-anak muda atau usia SLTA juga perlu diberi kesibukan yang positif agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehari-hari itu selalu positif. "Anak juga harus diberi pemahaman arti berteman itu sendiri, terutama dengan lawan jenis. Jangan sampai pertemanan itu sendiri merusak masa depan anak itu sendiri," katanya.

Bisa dibayangkan, sambung Masykur, jika pertemanan dengan lawan jenis itu merusak masa depan anak itu sendiri tentu banyak sekali kerugiannya. Anak rugi dan orangtua juga kecewa dan bahkan sedih. "Anak usia SLTA bergaul boleh saja, tapi harus dalam pengawasan dan batasan," kata Masykur

Jika orangtua susah mengawasi anak-anak yang bergaul di luar, sambung Masykur, lebih baik teman-teman dari anak disuruh ke rumah saja. Dengan demikian, orangtua akan dengan mudah mengawasi apa yang dilakukan anak. "Kalau bergaulnya banyak di luar di zaman sekarang agak susah mengawasi," tegas Masykur.

Masykur punya pengalaman anaknya pergu dengan temannya ke Duta Mall Banjarmasin. Hujan deras dan sudah larut malam. Dia dan istri akhirnya berunding untuk menjemput anak dan temannya ke Duta Mall untuk dibawa ke rumah. "Lebih baik saya ke rumah untuk diamankan daripada di luar nanti terjadi apa-apa. Saya dan isteri lebih mudah mengawasi, pasti aman," tegas Masykur. Dijelaskannya, perlu diingat anak-anak remaja saat ini masih sekolah dan punya tujuan jangka panjang.

Berteman dengan lawan jenis boleh saja, namun jangan sampai pertemanan itu nantinya mempermalukan keluarga. "Kata urang Banjar itu, jangan sampai mambari supan kaluarga," ujar Masykur. Dalam pergaulan dengan lawan jenis, lanjut Masykur perlu ada nilai-nilai moral dan agama yang dipegang sehingga anak-anak usia SLTA punya rem dan filter. Apalagi di era digital dan pesatnya teknologi informasi, maka sangatlah rawan untuk para remaja terutama pergaulan.

"Apalagi tanpa pengawasan orangtua akan lebih rawan lagi. Di masa remaja, orangtua harus lebih ketat mengawasi dan memberikan arahan ke anak," harap Masykur. Menurut Masykur, pergaulan memegang peranan penting dalam pembentukan karakter anak ke depan. Jika anak terjerumus ke pergaulan negatif, bisa dipastikan masa depan anak akan suram dan rusak. "Seperti remaja yang suka ke diskotik, maka rawan dengan segala macam hal negatif seperti narkoba dan seks bebas," ujar Masykur.

Nah, sambung Masykur, untuk mengawasi remaja saat ini perlu ada kerjasama antara sekolah, pemerintah, masyarakat dan orangtua. Antara sekolah dan orangtua serta ulama pasti sama-sama sepakat menghendaki terciptanya generasi yang baik (serambi ummah)


Tags: MPI
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Serambi Ummah



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website