PWM Kalimantan Selatan - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Kalimantan Selatan
.: Home > Berita > Majelis Tarjih PP Muhammadiyah Sosialisasikan Ketarjihan

Homepage

Majelis Tarjih PP Muhammadiyah Sosialisasikan Ketarjihan

Sabtu, 13-05-2017
Dibaca: 810

Bertempat di Aula Univ. Muhammadiyah Banjarmasin Majelis Tarjih dan Tajdid PP. Muhammadiyah melakukan sosialisasi ketarjihan. Sosialisasi yang diikuti seluruh pimpinan majelis tarjih dan tabligh se Kalimantan Selatan dilakukan selama 2 hari (Sabtu-Ahad 13-14/5). Berhadir dalam kegiatan tersebut tim dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP. Muhammadiyah sebanyak 3 orang yang terdiri dari: Bapak Drs. Muhammad Mas'udi, M.Ag, Ibu Alimatul Qibtiyah, Ph.D dan Ibu Lailatis Syarifah, Lc, MA.

Berbagai persoalan masalah ketarjihan di bahas dalam forum tersebut, seperti manhaj tarjih Muhammadiyah, pedoman hisab Muhammadiyah dan lain-lain. Ibu Lailatis Syarifah salah seorang narasumber yang asli Kandangan Kalsel secara khusus mengupas mengenai manhaj tarjih Muhammadiyah. Beliau mengutarakan bahwa untuk menghasilkan putusan tarjih, majelis tarjih harus memiliki beberapa wawasan yakni: wawasan paham agama, tajdid, toleransi, keterbukaan, dan tidak berafiliasi pada mazhab. Lebih lanjut beliau menjelaskan maksud wawasan paham agama adalah bahwa putusan tarjih Muhammadiyah harus menyangkut kemaslahatan dunia dan akhirat. Wawasan tajdid meliputi ada dua hal, kalau berkaitan dengan aqidah dan ibahad maka bermakna purifikasi (pemurnian), sedangkan dalam hal muamalah berarti dinamisasi sesuai dengan perkembangan zaman. Wawasan toleransi berarti seluruh putusan tarjih bukan merupakan hasil ijtihad yang paling benar sehingga yang menyalahkan yang lain, tetapi bagi Muhammadiyah selama belum ditemukan dalil yang lebih kuat, maka hasil ijtihad yang ada dianggap benar pada saat ini. Wawasan keterbukaan berarti hasil ijtihad Muhammadiyah boleh dikoreksi pihak manapun selama ada dalil atau ijtihad yang lebih baik. Terakhir tidak berafiliasi pada mazhab berarti mencari pendapat mazhab imam empat mana yang lebih kuat, tapi tidak mengikatkan diri pada salah satu mazhab tertentu.

Di samping itu juga dilakukan dialog berbagai persoalan yang selama ini menjadi persoalan di tingkat wilayah maupun daerah di Kalimantan Selatan. Persoalan yang paling banyak disoroti adalah terkait jamaah salafi yang shalat di masjid Muhammadiyah. Seringkali terjadi pertentangan antara jamaah Muhammadiyah dengan salafi mengenai persoalan ibadah maupun muamalah. (Abdul Khaliq)

 


Tags: MPI
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Tarjih



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website