PWM Kalimantan Selatan - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Kalimantan Selatan
.: Home > Berita > PP. MUHAMMADIYAH SOSIALISASIKAN PENGELOLAAN DANA MUHAMMADIYAH

Homepage

PP. MUHAMMADIYAH SOSIALISASIKAN PENGELOLAAN DANA MUHAMMADIYAH

Senin, 07-05-2012
Dibaca: 2963

Bertempat di Aula STIKES Muhammadiyah Banjarmasin, beberapa waktu lalu (5/5), Tim Asistensi Bendahara PP. Muhammadiyah yang terdiri dari Bapak Yusuf Lubis dan Trisiladi Supriyanto mensosialisasikan tentang pentinganya integrasi dan optimalisasi pengelolaan dana milik persyarikatan Muhammadiyah. Acara sosialisasi ke-15 tersebut selain dihadiri seluruh pimpinan Muhammadiyah se Kalimantan Selatan, juga didukung pihak perbankan yakni BRI Syariah dan BNI Syariah sebagai mitra Muhammadiyah.

Dalam penyampaiannya, pihak Tim Asistensi mengemukakan bahwa Muhammadiyah yang telah berusia lebih dari 1 abad ini telah berada pada jalan yang tidak benar, karena selama ini telah menggunakan bank konvensional dalam pengelolaan keuangannya yang notebene menggunakan sistem ribawi. Oleh karenanya, Muhammadiyah akan kembali ke jalan syariah dalam sistem pengelolaan dananya yang jumlahnya sangat besar di seluruh Indonesia. Sebagai perwujudan dari komitmen tersebut, PP. Muhammadiyah telah melakukan MoU dengan 7 bank Syariah sebagai mitranya dalam sistem pengelolaan dana terpadu layanan manajemen kas. SK. PP. Muhammadiyah No. 37/KEP/I.0/C/2012 telah menetapkan bank syariah sebagai mitranya yakni: Bank Syariah Bukopin; Bank Syariah Mandiri; Bank Muamalat Indonesia; Bank BRI Syariah; Bank BNI Syariah; Bank BTN Syariah; Bank Danamon Syariah; dan Bank Syariah lain yang ditetapkan oleh PP. Muhammadiyah dikemudian hari.

 

Lebih jauh Tim Asistensi mengemukakan bahwa selama ini struktur organisasi pengelolaan dana di Muhammadiyah bersifat otonomi, individual dan egaliter: Pengelolaan dana diserahkan kepada masing masing lembaga di bawah Muhamadiyah.  Akibatnya tidak ada aturan yang baku tentang tata cara pengelolaan dana sehingga alokasi aset sangat bervariatif antar lembaga dan menciptakan ketidakefisienan dalam memaksimalkan pendapatan untuk Muhammadiyah.  Lembaga yang kekurangan dana meminjam secara otonom sementara lembaga lain yang kelebihan dana menempatkannya di giro yang berbagi hasil rendah. Selain itu, banyaknya bank yang digunakan Muhammadiyah (76 Bank) membuat posisi tawar Muhammadiyah pada level masing-masing lembaga dalam mengoptimalkan pendapatan menjadi rendah. Pendapatan penempatan deposito yang  tidak seragam pada beberapa bank menyebabkan tidak maksimalnya return investasi pada deposito. Penempatan yang terlalu tinggi pada produk Giro jika dibandingkan dengan Tabungan dan Deposito, yang terjadi di  beberapa universitas  bahkan  di atas Rp 10 miliar, menunjukkan  tidak adanya tata kelola keuangan di lembaga-lembaga di bawah Muhamadiyah, yang mengatur secara otomatis jika terdapat aloksasi dana yang terlalu banyak di satu produk sehingga pendapatannya bisa dimaksimalkan. Transfer otomatis dari giro ke tabungan bisnis misalnya dapat menaikkan produktivitas dana menjadi 3 pct.

Acara yang dibuka Ketua PW. Muhammadiyah Kalimantan Selatan Bapak Prof. Dr. H. Akhmad Khairuddin, M.Ag tersebut, juga diisi dengan presentase pihak perbankan syariah tentang produk-produk syariah mereka. Pada akhir acara, direkomendasikan agar seluruh aset/dana Muhammadiyah di seluruh level persyarikatan agar dipindahkan ke Bank Syariah.[Kh]


Tags: PWM KS
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Bendahara



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website