PWM Kalimantan Selatan - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Kalimantan Selatan
.: Home > Berita > NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PANDANGAN ISLAM

Homepage

NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PANDANGAN ISLAM

Sabtu, 25-06-2016
Dibaca: 1880

Kegiatan Pengajian Ramadhan 1437 H yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan telah memasuki sesi kedua. Pada sesi tersebut menghadirkan tiga pembicara sekaligus yang berasal dari unsur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan. Masing-masing pembicara tersebut yakni: Bapak Dr. H. Ridhahani Fidzi, M.Pd; Dr. Jalaluddin, M.Hum dan Dr. Wahyuddin, M.Si. Ketiga pembicara tersebut berbicara mengenai Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah dalam tiga dimensi yang berbeda.

Bapak Dr. H. Ridhahani Fidzi, M.Pd berbicara mengenai Nilai-nilai Pancasila dalam Pandangan Islam. Beliau menuturkan bahwa Sila pertama dan kedua merupakan Metapisikal Fundation, Sila ketiga dan keempat merupakan Instrumental Fundation, dan Sila kelima  merupakan keadilan. Karena itu kita harus melakukan: mahasabah = evaluasi,  murakabah = mengawal/mengawasi, dan muhawalah = menyiasati. Lebih jauh beliau mengatakan: Kita bukan negara  agama  dan bukan pula negara sekuler, tapi kita negara  pancasila dimana  butir-butir dari panca itu sangat bersesuaian dengan nilai-nilai agama. Negara memberi ruang kepada warganya untuk  melaksanakan ajaran  agamanya masing-masing.

Di samping itu Bapak Dr. Jalaluddin, M.Hum mengupas mengenai Transformasi Nilai Ketuhanan dalam Kehidupan Bernegara. Beliau mengemukakan bahwa: Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara berarti nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman normatif  bagi penyelenggaraan bernegara.Beliau menambahkan, transformasi tersebut kemudian melahirkan : adanya Kementerian Agama, Pengadilan Agama, Bank Muamalat, serta lahirnya peraturan perundang-undangan tentang ekonomi syariah, Eksistensi dan Peranan MUI

Pemateri berikutnya yakni Bapak Dr. Wahyuddin, M.Si mengupas mengenai Negara Pancasila sebagai Perwujudan Darus Salam. Beliau mengemukakan bahwa: Term Dar Al-Salam di dalam Al-Qur’an sesungguhnya digunakan sebagai gambaran tentang kehidupan di surga, yaitu kehidupan penuh bahagia di sisi Tuhan (QS. 6 : 125-127, 10 : 25, 56 : 25-26). Lebih jauh beliau mengatakan bahwa Dar Al-Salam bermakna “Negeri Damai” Dalam makna seperti itu, Dar Al-Salam sama artinya dengan Al-Balad Al-Amin yang merupakan nama lain untuk kota Makkah. Juga sama artinya dengan Yerusyalim (Yerusalem) yang merupakan nama asli dari bahasa Suryani atau Arami untuk kota Al-Quds atau Al-Bait Al-Maqdis di Palestina di mana berdiri mesjid Aqsha. (Abdul Khaliq/MPI PWM Kalsel)


Tags: MPI
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Pengajian Ramadhan



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website