PWM Kalimantan Selatan - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Kalimantan Selatan
.: Home > Berita > AL QURAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

Homepage

AL QURAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

Sabtu, 25-06-2016
Dibaca: 541

Materi yang tidak kalah pentingnya disampaikan pada Pengajian Ramadhan 1437 H yang dilaksanakan oleh PW. Muhammadiyah Kalimantan Selatan yakni Al Quran Dalam Perspektif Psikologi dan Kesehatan.Materi tersebut disampaikan salah seorang Wakil Ketua PW. Muhammadiyah Kalimantan Selatan yakni Bapak Dr. H. Karyono Ibnu Ahmad. Dalam pemaparannya beliau mengutip dua ayat Alquran yang artinya: Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". Dilanjutkan dengan: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,

Narasumber yang akrab disapa dengan Pak Karyono tersebut mengemukakan bahwa: Otak merupakan pusat berfikir, berkreasi, berperadaban, dan beragama. Otak menyimpan informasi dan menyusun ulang informasi sehingga pada akhirnya mampu memunculkan suatu ide baru. Di samping itu beliau juga mengemukakan potensi manusia berdasarkan fitrah yang terdiri dari: Ruh, Rasa, Qalbu/Hati, Akal dan Hawa Nafsu.

Lebih jauh narasumber memamparkan mengenai Ruh yang merupakan unsur potensi ketenagaan zat hidup yang menghidupkan, memiliki sifat arah pengembangan bakat kekuatan. Ruh senantiasa ingin selalu dekat dengan Allah, ingin berislam, beriman dan bertaqwa serta hidup sebagai perwujudan ibadah. Sedangkan rasa merupakan unsur yang paling peka terhadap keindahan sifat-sifat Allah. Pengembangan bakat menjadikan manusia tampil dalam keindahan dalam  tindak perbuatan.Untuk menanamkan rasa melalui: Cinta, Kasih, Sayang, Santun dan Empati, dan lain-lain.

Dalam uraian berikutnya dipaparkan mengenai Qalbu/Hati yakni sebagai wadah pusat pemberitaan. Pemberitaan dari Allah, pembawa beritanya adalah Ruh,  kemudian dikirim ke hati,  selanjutnya dikembangkan oleh akal dan dilaksanakan oleh nafsu. Arah pengembangan hati adalah menjadikan manusia bersifat intelektual yang spiritual atau manusia bersifat spiritual yang intelektual.Dalam praktiknya Qalbu/Hati senantiasa melakukan kegiatan yang bermakna, mendambakan hidup bermakna, selalu mencari makna hidup serta melakukan renungan.

Akal merupakan unsur yang memiliki arah pengembangan bersifat untuk menjadikan manusia tampil membawa sifat kemuliaan.Dan terakhir Hawa nafsu yang cenderung membawa manusia pada sifat kehinaan dan kelemahan.Nafsu dapat berubah menjadi sifat keterpujian, tetapi jika unsur ketenagaan nafsu dalam pertumbuhan mengikuti 4 unsur ketenagaan lainnya, yaitu ruh, hati, rasa, dan akal maka sifat kehinaan dan kelemahan yang dibawa oleh nafsu berubah menjadi sifat keterpujian. (Abdul Khaliq/MPI/PWM Kalsel)


Tags: MPI
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Pengajian Ramadhan



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website