PWM Kalimantan Selatan - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Kalimantan Selatan
.: Home > Berita > DARI BELANDA BANGUN BANUA

Homepage

DARI BELANDA BANGUN BANUA

Jum'at, 26-08-2016
Dibaca: 657

Banjarmasin – Sosok Hanny Maria, dosen Perencanaan Wilayah Kota (Planalogi) Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, bisa menjadi inspirasi buat anak muda Banua. Sekolah tinggi, bahkan hingga ke luar negeri, tak membuatnya lupa membangun daerah asal. Lulusan S2 Urban Regional Planning Saxion Universities Belanda tersebut, kini lebih memilih mengabdi sebagai dosen, berbagi ilmu dengan anak muda banua lainnya. Padahal reputasinya sebagai lulusan universitas ternama, di jurusan yang terbilang langka pula, tentu jadi modal besar buat meniti karir yang jelas lebih menggiurkan di luar daerah bahkan di luar negeri.

Apalagi saat kuliah di Belanda, Hanny mendapat double degree dari University of Greenwich Inggris Artisnya, dua ijazah diterimanya saat kuliah di sana. Modal yang jelas tidak bisa dipandang sebelah mata untuk dibawa ke Indonesia.

Meski lahir di Surabaya, kedua orang tua Hanny adalah asli orang Banjar, tepatnya di Banjarmasin. Merupakan lulusan SMAN 7 Banjarmasin tahun 2000. Kemudian melanjutkan kuliahnya di Universitas Petra Surabaya dengan mengambil jurusan Arsitektur. Lulus dan mendapat gelar Arsitek, tak membuatnya puas. Lantas, melanjutkan studi S2 di Belanda. Tepatnya di di Saxion Universities, mengambil konsentrasi di Urban Regional Planning.

Kebetulan, dia mengambil studi S2 di negeri Belanda yang mempunyai kemiripan dengan Kota Banjarmasin, sama-sama berada di bawah permukaan laut dan banyak sungai. Di situ dia mulai terperangah melihat keadaan kampung halamannya, Kota Banjarmasin. “Katanya kota Seribu Sungai, tapi kok seperti kehilangan identitas begitu. Sungai banyak yang sudah di urug, banyak yang menyempit. Kan saying,” kata dia.

Dia menilai, banyak penataan kota yang malah cenderung terpengaruh oleh kebijakan dan kepentingan politik. Bukan untuk menata kota sebagaimana mestinya. Sempat bekerja sebagai konsultan, dia akhirrnya menetapkan untuk kembali ke kampus, membagikan ilmu dan idealismenya kepada para pemuda banua.

Bersama rekan sesama dosen planologi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Andi Ahmad, saat ini tengah mengadakan berbagai penelitian terhadap tata Kota Banjarmasin. Khususnya untuk mengembalikan trademark sebagai Kota Seribu Sungai. Salah satunya adalah upaya mengembalikan lanting atau rumah apung di sungai yang mulai punah. Padahal lanting salah satu bentuk identitas Kota Banjarmasin. (rmd) B.Post


Tags: MPI
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: UMB



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website