PWM Kalimantan Selatan - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Kalimantan Selatan
.: Home > Berita > MENDIDIK GENERASI DENGAN TELADAN IBRAHIM

Homepage

MENDIDIK GENERASI DENGAN TELADAN IBRAHIM

Jum'at, 16-09-2016
Dibaca: 680

Dosen Fak. Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin Dr. H. Sukarni, M.Ag mengatakan, Nabi Ibrahim As patut menjadi contoh dalam mendidik anak karena mampu menghasilkan generasi yang hebat pada masanya. “Nabi setelah Nabi Ibrahim hingga nabi terakhir adalah keturunan beliau. Nabi Muhammad Saw merupakan keturunan beliau dari Nabi Ismail As,” ujar Sukarni saat menjadi khatib Shalat Idul Adha 1437 H di halamana Masjid Muhammadiyah Al Munawarah Jl. Keramat Raya Banjarmasin, Senin (12/9).

Salah seorang pengurus Majelis Tarjih PW. Muhammadiyah Kalimantan Selatan tersebut menambahkan, ada empat hal yang dilakukan Nabi Ibrahim As untuk mewujudkan hal tersebut. Pertama, Nabi Ibrahim As sangat yakin dengan kekuatan doa. “Setelah selesai membangun Ka`bah bersama Nabi Ismail As, Nabi Ibrahim As senantiasa berdoa agar ia dan keturunannya sebagai kaum Muslimin dan tunduk atas ajaran Allah,” ujar dia. Untuk itu, ia mengingatkan agar tidak mengandalkan kekuatan dalam mendidik anak namun menyiapkan generasi tangguh yang didoakan orang tua.

Kedua, Nabi Ibrahim As selalu memilihkan lingkungan yang kondusif bagi anak dan keluarganya. “Beliau memilihkan anak dan keturunannya tinggal di sekitar Masjidil Haram, agar dapat mendirikan shalat,” ujar Wakil Rektor II IAIN Antasari Banjarmasin. Ketiga, Nabi Ibrahim As  selalu melakukan pendidikan dengan model partisipatif. Dimana ia tidak mau melakukan pekerjaan besar dan baik tanpa melibatkan Ismail As. Contoh saat membangun Ka`bah, ia selalu melibatkan Ismail. Sedangkan yang terakhir, ia selalu mengontrol kualitas keagamaan anak-anaknya bahkan hingga menjelang wafat.

Hal tersebut terekam dalam QS. Ibrahim: 37-41 yang artinya: Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”.

Dengan berbagai keutamaannya itu, Nabi Ibrahim As mendapat tempat paling istimewa setelah Nabi Muhammad Saw. “Untuk itu, namanya tidak terlepas dari bacaan shalat,” kata mubaligh jebolan program Doktor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (Abdul Khaliq/MPI PWM Kalsel)


Tags: MPI
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: PDM Bjm



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website