Jangan Lakukan Perbuatan Mubazir di Pergantian Tahun
Dibaca: 3141
SERAMBI UMMAH: Kalangan ulama kembali mengingatkan tradisi merayakan pergantian tahun tidak pernah diajarkan dalam Islam, apalagi tiup teroompet, tembakan kembang api, bakar membakar ikan dan jagung. Itu tradisi non muslim. "Gaya yang dilakukan kebanyakan kita ketika menyambut pergantian tahun itu merupakan perbuatan sia-sia, tidak ada dalam ajaran Islam, bahkan menjadi dosa karena mubazir, " ujar Dr. H. Karyono Ibnu Ahmad.
Kalau toh umat Islam hendak melakukan sesuatu di momentum ini, ujar ulama yang juga akademisi ini, hal yang baik adalah melakukan instrospeksi diri karena merenungkan apa yang sudah kita perbuat untuk kebaikan di masa akan datang dan persiapan di akhirat adalah diajarkan dalam Islam. "Allah menyuruh hamba Nya introspeksi diri dalam surah Al Hasyr ayat 19, yang intinya berarti "Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok dan akhirat'. Jadi introspeksi diri untuk kehidupan akhirat itu paling tepat," ujar Karyono yang dihubungi di bandara menjelang keberangkatan melakasanakan ibadah umrah.
Ketika ditanyakan apakah dia juga akan melakukan introspeksi diri dalam ibadah umrahnya di Tanah Suci, Karyono menyebutkan baginya introspeksi diri itu dilakukan tidak harus menunggu pergantian tahun. "Sebenarnya introspeksi diri yang baik itu kita lakukansetiap usai salat atau bahkan sesering mungkin. Mempersiapkan akhirat itu mutlak, karena itu pasti kita temui," ujarnya. "Kalau tentang ibadah umrah kami yang bertepatan akhir tahun, itu hanya kebetulan memang sudah jadwal lama," ujarnya.
Dia memperkirakan ketika bertepatan pergantian tahun itu, rombongan umrah mereka berada dalam perjalanan antara Kota Madinah menuju Kota Suci Mekkah. "Di Makkah tentu saja tidak ada yang mengingat dan perduli terhadap pergantian tahun ini. Tidak ada kegiatan apapun untuk itu," ujarnya (uum)
Tags: MPI
Arsip Berita