PWM Kalimantan Selatan - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Kalimantan Selatan
.: Home > Berita > Fokus Amar Makruf Nahi Munkar dan Tajdid

Homepage

Fokus Amar Makruf Nahi Munkar dan Tajdid

Jum'at, 03-03-2017
Dibaca: 691

Muhammadiyah sebagai salah satu diantara banyak aliran dalam Islam, selama ini berkonsentrasi pada amar makruf nahi munkar dan tajdid untuk memperbaiki kondisi umat Islam saat ini. Amar makruf nahi munkar, berarti memerintahkan berbuat kebaikan dan melarang berbuat jahat, sementara tajdid berarti pembaharuan. Sebagai wujud peran sertanya, Muhammadiyah melakukan banyak hal untuk mewujudkan amar makruf nahi munkar dan tajdid tersebut. Di antaranya, adalah dari segi dakwah sebagai wujud amar makruf nahi munkar.

Di bidang tajdid, Muhammadiyah melakukan pemurnian akidah Islam, agar bisa sesuai lagi dengan ajaran-ajaran nabi Muhammad Saw sepanjang zaman. Menurut Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan, Prof. Dr. H. Ahmad Khairuddin, M.Ag umat Islam saat ini mengalami kemunduran akidah dan akhlak. "Ada ajaran Islam yang ditambah-tambah, padahal enggak pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. Jadi, Muhammadiyah melakukan tajdid atau pembaruan-pembaruan di berbagai aspek agar akidah umat Islam bisa sesuai lagi dengan ajaran Rasulullah, supaya umat Islam tidak ketinggalan zaman," paparnya.

Upaya tajdid itu misalnya di bidang muamalah seperti ekonomi, politik, kebudayaan, kesehatan dan sebagainya yang selalu relevan dengan perkembangan zaman. Dia menengarai, umat Islam mengalami kemunduran akidah akibat penjajahan dan umatnya meninggalkan ajaran-ajaran Islam. Upaya pembaruan tersebut, misalnya dengan membangun lembaga pendidikan dari tingkat  taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Saat ini, Muhammadiyah di Indonesia telah memiliki  12.000 TK, 7.000 sekolah dari tingkat SD hingga SLTA, 173 perguruan tinggi yang di antaranya adalah 45 buah universitas, 430 buah rumah sakit dan135 buah panti asuhan. "Di Kalsel saja, kami punya dua pesantren, satu rumah sakit, sekolahnya banyak, lalu panti asuhan ada delapan," jelasnya.

Saat ini, Muhammadiyah di Indonesia telah berusia 107 tahun, Di 100 tahun pertama, pihaknya berkonsentrasi pada bidang kesehatan, pendidikan dan pelayanan kesejahteraan umum. Sementara di 100 kedua ini, pihaknya lebih menekankan pembaruan di bidang ekonomi, lembaga amal zakat dan penanggulangan bencana alam. (ath/serambi ummah)


Tags: MPI
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Serambi Ummah



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website